Tuesday, June 19, 2012

Gondang & Tot Tor


GONDANG BATAK TOBA Gaya "Musik Batak" Sudah Kehilangan Jati Diri ????? Agar tidak kehilangan jati diri, perlu memahami Gaya,Cara,Tutur Tari, dll...................... yang sering di Modern ni sasi oleh penyair, pengarang lagu, sendra tari kaum muda, agar selera dengan jaman 2012. Generasi Anak anak dan pemuda saat ini akan mengikuti melihat dan akan melakukan apa yang dia lihat. Maka CD, Sendra Tari saat ini sudah berubah 380 derajat. Jadi akan terjadi :: Jika Pemerintah Malaysia berani mendaftarkan Tor Tor dan Gondang Sembilan ke lembaga internasional sebagai miliknya, Juniver mengaku siap di garda terdepan untuk merebut kembali. ”Kalau dia mendaftar ke internasional sebagai haknya, saya terdepan dan akan menggugat secara frontal Malaysia,” tegasnya. Dia siap mengkoordinir para pengacara asal Batak untuk melakukan perlawanan. ”Saya akan koordinir teman-teman yang punya harga diri dan menghormati budaya Batak,” cetusnya. Terpisah, Ketua Komisi X DPR Agus Hermanto mengatakan bahwa rapat pleno UNESCO 29 Juni 2012 nanti tidak akan membahas klaim Malaysia terhadap tarian Tor Tor dan alat musik Gondang Sembilan. Dia menyebutkan, rapat itu nanti hanya membahas usulan warisan kebudayaan dari 24 negara saja. Dan dari 24 negara itu, kata Agus tidak ada usulan dari Malaysia. “Jadi, tari Tor-tor dan Gondang Sembilan itu tidak mungkin dibawa di sidang UNESCO untuk diklaim sebagai warisan budaya mereka (Malaysia). Sampai saat ini belum ada klaim dari Malaysia,” kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/6). Seperti diketahui, kantor berita Malaysia, Bernama, melansir berita bahwa Menteri Rais berencana mendaftarkan Tarian Tor-tor dan alat musik Gondang 9 milik masyarakat Sumatera Utara itu dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005. Para Pemerhati Adat istiadat orang Batak, perlu berkaca apakah dia layak sebagai pemerhati dan Raja orang Batak Toba : Contoh Ucapan Tulang ta na sian Hasundutan ima Bapak ....... Bakara (acara Lagu Batak di TVRI): menyatakan Pengarang lagu, tari harus di kembangkan sesuai dengan selera modernnisasi................Ucapan tersebut menurut saya tidak punya landasan yang kuat berbicara selaku Raja Adat. Boleh saja mengubag gaya tari akan tetapi jangan menghilangkan dasar tarian yang sesungguhnya. Harapan Bagi Raja Adat Batak : Perlu menggali kembali Tarian, Puisi yang sesungguhnya, ASPEK-ASPEK SEJARAH Ansambel musik yang memakai alat-alat terbuat dari perunggu di Sumatera biasanya terdiri dari perlengkapan yang punya empat sampai dua belas gong kecil,satu atau dua gong besar yang digantung, dua sampai sembilan kendang, satu alat tiup, penyari dan gembreng. Satu Ansambel yang khas jenis ini ada gondang sabangunan dari batak toba. Ansambel ini masih dipakai dalam upacara agama Parmalim. Gondang sabangunan punya peran yang penting sekali dalam upacara agama tersebut. Seperti pada catatan di atas, Ansambel ini terdiri dari 4 gong yang main siklus irama gongan yang singkat, perlengkapan lima kendang yang dikunci, satu sarune (alat tiup/ obo), satu kendang besar dan satu alat perkusi (biasanya botol) untuk memperkuatkan irama. Musik gondang sabangunan dipakai dalam upacara agama untuk menyampaikan doa manusia ke dunia atas. Waktu musik dimainkan, pemain sarune dan pemain taganing dianggap sebagai menifestasi Batara Guru. Musik ini dipergunakan untuk berkomunikasi dengan dunia atas dan rupanya tranformasi pemain musik ini terjadi untuk memudahkan hubungan dengan dunia atas. Transformasi paradigma ini di mitos Batak sangat mirip yang ada di Bali menunjuk bukti tidak langsung bahwa ada hubungan purbakala diantara kebudayaan Batak Toba dan kebudayaan Bali. Biarpun hal ini tidak dapat dibuktikan, ada kemungkinan yang berhubungan dengan sejarah, karena kedua kebudayaan masing-masing berhubungan paling sedikit sebagai batas keluar kerajaan majapahit. Bersangkut dengan konsep kosmos bertingkat tiga ada konsep tentang faktor mediasi; pohon kosmos atau pohon hidup. Pohon mitos ini yang menghubungkan tiga dunia punya hubungan simbolis dengan pohon Bodhi dalam agama Budha, kayon di wayang Bali dan Jawa, dan barangkali konsep ini lebih tua dari agama Budha dan agama Hindu. Dalam konsepsi Batak peran musik mirip peran pohon kosmos; musik juga menguhubungkan dunia masing-masing. Melalui musik gondang batasan diantara dunia dapat ditembus, doa manusia dapat sampai kepada debata, dan berkah debata dapat sampai kepada manusia. Dengan kedatangan agama Kristen ke Tanah Batak, pokok kebudayaan Batak sangat diubah sekali. Interaksi dengan agama baru ini dan nilai-nilai barat menggoncangkan kebudayaan tradisi batak toba sampai ke akarnya. Menurut gereja Kristen musik gondang berhubungan dengan kesurupan, pemujaan roh nenek moyang, dan agama Batak asli, terlalu bahaya untuk dibolehkan terus dimainkan lagi. Pada awal abad kedua puluh Nommensen minta pemerintah kolonial Belanda untuk melarang upacara bius dan musik gondang. Larangan ini bertahan hampir empat puluh tahun sampai pada tahun 1938. Itu merupakan suatu pukulan utama untuk agama tradisi Batak Toba dan musik gondang yang sangat terkait dengan agama tsb. KONDISI MODERN Migrasi batak ke kota mulai di tahun 1910 tapi hanya setelah Indonesia merdeka migrasi tersebut tambah besar di thn 50-an. Migrasi ke kota menyebabkan interaksi dengan suku lain di kota-kota Indonesia yang penduduknya sebagian besar beragama Islam. Dalam lingkungan multi etnis ini banyak orang batak ketemu rasa identitas batak yang menjadi lebih kuat terhadap suku lain. Tetapi banyak orang batak pula dalam proses menyatukan diri dengan masyarakat Indonesia meninggalkan banyak aspek bahasanya, kebudayaannya, dan tradisinya. Disisi lain ada bagian orang batak kota yang menjadi lebih sadar tentang kepentingan identitas masyarakat batak dan berusaha untuk menegaskan rasa batak dan memberikan dana untuk upacara tugu dan perayaan lain di desanya. Ada orang batak kota yang sudah menjadi makmur yang sering membiayai upacara. Mereka membawa estetis kosmopolitan yang adakalanya melawan estetis tradisi. Identifikasi dengan nilai-nilai mengenai kemoderenan, kemajuan, pendidikan dan kemakmuran sering diekspresikan dengan afinitas kepada apa yang dianggap moderen. Misalnya sekarang di pesta atau upacara seolah-olah musik grup keyboard yang main poco-poco lebih laris dan dihargai daripada dengan musik gondang yang lama punya peran yang sangat penting dalam upacara adat. Pesta kawin yang moderen tidak lagi dianggap lengkap tanpa musik keyboard atau musik tiup yang main lagu pop batak atau pop barat, sebaliknya mungkin ansambel musik gondang dianggap kampungan oleh orang kota kecenderungan mengindentifikasi dengan modernitas tidak salah. Kita semua harus hidup dalam dunia modern dan harus menghadapi media global dan periklanan, suka atau tidak makin bertambah mempengaruhi pikiran dan selera setiap orang. Kita tidak mampu tinggal di masa dahulu dan melarikan diri dari kemajuan. Tetapi, ada ancaman bahwa dalam generasi ini kita dapat menghilangkan sejenis musik tradisi yang disebut gondang, yang sampai akhir-akhir ini adalah manifestasi kebudayaan batak toba yang sangat penting baik dalam bidang masyarakat maupun bidang rohani. GONDANG & GONSI Musik tradisi masyarakat Batak Toba disebut sebagai gondang. Ada tiga arti untuk kata “gondang” : 1. Satu jenis musik tradisi Batak toba; 2. Komposisi yang ditemukan dalam jenis musik tsb. (misalnya komposisi berjudul Gondang Mula-mula, Gondang Haroharo dsb; 3. Alat musik “kendang”. Ada 2 ansambel musik gondang, yaitu Gondang Sabangunan yang biasanya dimainkan diluar rumah dihalaman rumah; dan gondang Hasapi yang biasanya dimainkan dalam rumah. Gondang Sabangunan terdiri dari sarune bolon (sejenis alat tiup-”obo), taganing (perlengkapan terdiri dari lima kendang yang dikunci punya peran melodis dengan sarune tsb), gordang (sebuah kendang besar yang menonjolkan irama ritme), empat gong yang disebut ogung dan hesek sebuah alat perkusi (biasanya sebuah botol yang dipukul dengan batang kayu atau logam) yang membantu irama. Sarune Bolon adalah alat tiup double reed (obo) yang mirip alat-alat lain yang bisa ditemukan di Jaw, India, Cina, dsb. Pemain sarune mempergunakan teknik yang disebut marsiulak hosa (kembalikan nafas terus menerus) dan biarkan pemain untuk memainkan frase-frase yang panjang sekali tanpa henti untuk tarik nafas. Seperti disebut di atas, taganing adalah perlengkapan terdiri dari lima kendang yang dikunci dan punya peran melodis sama dengan sarune. Tangga nada gondang sabangunan disusun dalam cara yang sangat unik. Tangga nadanya dikunci dalam cara yang hampir sama (tapi tidak persis) dengan tangga nada yang dimulai dari urutan pertama sampai kelima tangga nada diatonis mayor yang ditemukan dimusik Barat: do, re, mi, fa, sol. Ini membentuk tangga nada pentatonis yang sangat unik, dan sejauh yang saya tahu, tidak bisa ditemukan ditempat lain di dunia ini. Seperti musik gamelan yang ditemukan di Jawa dan Bali, sistem tangga nada yang dipakai dalam musik gondang punya variasi diantara setiap ansambel, variasi ini bergantung pada estetis pemain sarune dan pemain taganing. Kemudian ada cukup banyak variasi diantara kelompik dan daerah yang menambah diversitas kewarisan kebudayaan ini yang sangat berharga. Ogung terdiri dari empat gong yang masing-masing punya peran dalam struktur irama. Pola irama gondang disebut doal, dan dalam konsepsinya mirip siklus gongan yang ditemukan dimusik gamelan dari Jawa dan Bali, tetapi irama siklus doal lebih singkat. Sebahagian besar repertoar gondang sabangunan juga dimainkan dalam konteks ansambel gondang hasapi. Ansambel ini terdiri dari hasapi ende (sejenis gitar kecil yang punya dua tali yang main melodi), hasapi doal (sejenis gitar kecil yang punya dua tali yang main pola irama), garantung (sejenis gambang kecil yang main melody ambil peran taganing dalam ansambel gondang hasapi), sulim (sejenis suling terbuat dari bambu yang punya selaput kertas yang bergetar, seperti sulim dze dari Cina), sarune etek (sejenis klarinet yang ambil peran sarune bolon dalam ansambel ini), dan hesek (sejenis alat perkusi yang menguatkan irama, biasanya alat ini ada botol yang dipukul dengan sebuah sendok atau pisau). Tangga nada yang dipakai dalam musik gondang hasapi hampir sama dengan yang dipakai dalam gondang sabangunan, tetapi lebih seperti tangga nada diatonis mayor yang dipakai di Barat. Ini karena pengaruh musik gereja Kristen. Sebagai referensi yang akan di bahas yaitu : Angka onma goar-goar ni gonsi : GONDANG NAPITU : 1. Gondang mula-mula 2. Gondang somba-somba 3. Gondang sampur marmeme 4. Gondang didang-didang 5. Sampur marorot 6. Gondang simonang-monang 7. Gondang sitio-tio Gondang napitu on dipangido hasuhuton ditingki mambuat tua ni gondang. Mangihuthon hatorangan ni angka natua-tua ndang apala sipangidoon ni suhut gondang hasahatan, Raja panggohi do mangido i. Gondang tu Mulajadi taringot tu panompa na dihasiangan dohot hajolmaon. 8. Gondang Debata Mulajadi 9. Gondang Debata Guru 10. Gondang Debata Asi-Asi 11. Gondang Mula Jadi 12. Gondang mula horas 13. Gondang mula iang 14. Gondang mula paningaon 15. Gondang mula songti Gondang pangidoan ni harajaon hagabeon dohot parhorasan 16. Gondang siatur maranak 17. Gondang siatur marboru 18. Gondang siatur marpahompu 19. Gondang siatur marnini marnono 20. Gondang siatur mar ondok-ondok indik-indik 21. Gondang namarhaha maranggi 22. Gondang sibane-bane 23. Gondang saurmatua 24. Gondang saudara 25. Gondang harajaon 26. Gondang satahi saoloan 27. Gondang amana/boruna 28. Gondang parjugia sopipot 29. Gondang paramak sobalon on 30. Gondang parrambuan so ra mahiang 31. Gondang siantan sidabuan siboto buhu ni taon 32. Gondang siapul na tangis sielek na mardandi 33. Gondang sahala pangajari/panuturi 34. Gondang sidas-das boru muli 35. Gondang siapoi anak mangoli 36. Gondang olop-olop 37. Gondang rompulima hotang marulak 38. Gondang mangaliat 39. Gondang sunini ampang naopat 40. Gondang tarsingot tusahala dohot napinarsahalaan ni mula jadi 41. Gondang batara guru (tuhan debata) 42. Gondang bala bulan 43. Gondang debata sori 44. Gondang sori mangaraja 45. Gondang sorba di banua 46. Gondang sibagot ni pohan 47. Godnang sariburaja 48. Gondang siraja biak-biak 49. Gondang puraja bonang-bonang 50. Gondang sijonggi raja pareme 51. Gondang Simarimbulubosi 52. Gondang Singamangaraja 53. Gondang patuan nagari patuan anggi 54. Gondang Sagala raja 55. Gondang Silahisabungan 56. Gondang pagar ni aji 57. Gondang Nairasaon 58. Gondang dung dang soaloon mataniari sosuharon 59. Gondang Raja Buntal 60. Gondang Raja Uti 61. Gondang Raja Mangalambung 62. Gondang sipongki nangolngolan 63. Gondang tuan ni api 64. Gondang sijonggi paok-paok 65. Gondang sijonggi bujur 66. Gondang tuan jori ni tangan 67. Gondang tampar dasar 68. Gondang pangurason 69. Gondang pane nabolon 70. Gondang pusuk buhit 71. Gondang sianjur mula-mula 72. Gondang simanuk-manuk 73. Gondang dolok surungan 74. Gondang dolok tolong 75. Gondang banua holing 76. Gondang naga baling 77. Gondang padoha 78. Gondang taringot boru (naung dianggap dewi) 79. Gondang siboru deak parujar 80. Gondang si boru donda hatahutan 81. Gondang siboru saniang naga dilaut 82. Gondang si boru Naipospos 83. Gondang siboru daeng namora 84. Gondang siboru parmual sitio-tio 85. Gondang siboru pinta maomasan 86. Gondang siboru saroding 87. Gondang siboru parhorasan 88. Gondang siboru pareme 89. Gondang boru nasindar dolok 90. Gondang siboru tumbaga 91. Gondang siboru lopian nauli 92. Gondang sipiso somalim 93. Gondang situan jori ni tangan 94. Gondang siboru tapiomas palangki Goar-goar ni gondang naposo bulung : 95. Gondang siburuk 96. Gondang sibane doli 97. Gondang sitapitola 98. Gondang siboru illa-illa 99. Gondang siboru enggan 100. Gondang siboru sanggul miling-iling 101. Gondang sibunga jambu 102. Gondang pinasa sidung-dungon 103. Gondang sibintang purasa 104. Gondang silote dolok 105. Gondang alit-alit aman jabatan 106. Gondang marhusip 107. Gondang parhabang ni siruba 108. Gondang sahali tuginjang sahali tutoru 109. Gondang tohur-tohur ni bajar-bajar langit somatombuk tano somagang-gang 110. Gondang pidong patia raja 111. Gondang pidong imbulu buntal 112. Gondang anduhur titi, anduhur tabu 113. Gondang sipitu dai 114. Gondang ni pargonsi sisia sauduran pulik pulik pandohan. Goar-goar ni gondang monsak : 115. Gondang haro-haro mandailing 116. Gondang silima-lima ni hurlang 117. Gondang siratutuslimapulu 118. Gondang tongging 119. Gondang ni napuran silima sabobohan sisada haroburan Tautan : Warisan Yang Kurang Dihargai Tonggo Gondang Turun Maminta Gondang Sajak untuk Gondang Batak Pargonsi dari Parsambilan Silaen Pargonsi dari Ronggurnihuta Samosir Gondang Naposo Tortor dan Ulos Kerinduan akan Jati diri yang sesungguhnya.. Istilah “musik Batak”, Istilah “Batak” berkenaan dengan sesuatu bangsa besar yang mengandung beberapa suku yang kebudayaannya dan bahasanya berhubungan, tetapi juga berbeda. Bangsa Batak termasuk suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, Mandiling, dan Angkola. Menurut kebiasaan di Indonesia, kalau kita dengar kata “Batak” kita biasanya pikir tentang kebudayaan Batak Toba. Kemudian, kecuali kita yang bekerja dalam suasana anthropolog atau etnomusikolog, istilah “musik Batak” hampir selalu disamakan dengan musik Batak Toba. Kalau kita pikir tentang musik Batak, apakah itu yang timbul dalam akal kita? Dalam kota-kota besar seperti Medan, jawabnya hampir selalu terkait dengan musik pop Batak seperti musik trio vokal yang biasanya bisa didengar di pesta kawin, siaran radio musik Batak, Karaoke, lapotuak dll. Bila musik pop Batak dipersembahkan di video biasanya di kaset karaoke, rasanya hampir selalu ada tentang kerinduan desa, Danau toba, dan gaya hidup yang sering dianggap sudah hilang. Dalam video sejenis ini, sering penyanyi dan penari pakai pakaian tradisi menari tortor di depan rumah tradisi, atau dipinggir danau toba. Dalam video ini, kadang kita melihat sekilas ansambel musik tradisi Batak Toba; Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi. Penglihatan sekilas ini, bagaimanpun biasanya sangat singkat sekali dan hampir tidak pernah dibolehkan mendengar suara alat-alat ini dalam gambaran kebudayaan Batak Toba yang ditengahi dan diatur oleh media. Kelompok musik tradisi Batak Toba sudah menjadi lambang kebudayaan yang dilucuti oleh konteks dan makna asli. Gara-gara kekuatan media massa dalam hidup modern ini, masyarakat Batak Toba, khususnya pemuda yang tinggal di kota menganggap musik tradisi mereka sebagai simbol kebudayaan Batak tradisi, tetapi simbol tersebut melambangkan baik pemandangan hidup maupum astetis musik yang biasanya mereka diasingkan dalam kehidupannya sehari-hari. KESIMPULAN Upacara dan pesta yang dulu berperan sebagai tempat penampilan musik tradisi semakin kurang karena orang lebih suka grup keyboard atau trio vokal yang lebih mencerminkan modernitas dan kejauhan dari semua hal yang disebut kampungan. Musik pop batak yang tentu juga adalah identitas etnis suku batak toba, biasanya ada musik country dan balada pop tua Amerika yang memakai bahasa batak. Musiknya tidak ada hubungan kuat dengan masyarakat batak, kecuali sekali-sekali sebagai contoh kebudayaan dalam proses perubahan, tapi betapa tragis kalau musik pop batak ini menggantikan musik gondang yang merupakan warisan berharga tapi kurang dihargai. Semakin lama semakin banyak pemain gondang meninggal dunia dan pemain yang lebih muda didorong oleh hal-hal estetis dan ekonomis untuk main musik yang lebih laris. Kemungkinan muncul bahwa musik gondang akan hilang sebahagian besar atau semuanya. Ini tidak boleh diabaikan. Ada kemungkinan besar bahwa gondang hanya akan bertahan hidup dalam konteks agama Parmalim yang masih mempergunakan musik ini dalam konteks aslinya. Mereka mempergunakan musik nenek moyangnya untuk menghormati nenek moyang tsb dan untuk menyampaikan doa ke Debata Mulajadi Nabolon. Betapa tragis kalau dalam hidup warisan batak berbentuk musik indah ini, yang punya sejarah sangat lama, berharga dan sangat unik di dunia, akan punah. Dalam dunia barat kami sudah lama lupa banyak tradisi, dan ada kecenderungan untuk mencari yang sakral dari kebudayaan lain, saya bertemu dengan musik sakral dan luar biasa di Sumatera Utara, tetapi musik ini mungkin akan punah karena masyarakat yang melahirkannya tidak lagi cukup perduli. Penyadaran diri terhadap orang tua yang nota bene ekonomi menengah keatas, sering terjadi "mengklaim diri sebagai raja adat", tanpa memperdalam apa arti dan makna dari sebuah tanggung jawab, sehingga makna dan budaya batak akan mempunyai tanggapan yang berbeda. SARAN Jolo sian balatuk do baru tu jabu Jolo ni dilat ma bibir baru makatai Note : Ucapan dan penafsiran yang salah yang perlu penyadaran : "Magodang Do au di pangarantoan jala jolma parpanukunan do au saonari" ????? Ref : siagianp.blogspot.com Alamat : Sitorang VI, Lumban sibajur Mari Sukseskan Pesta Tugu Raja Siagian akan di lakukan acara tanggal; 5 - 7 di bula pitu on H O R A S 3 X

No comments:

Post a Comment